hmm gak lagi-lagi

Hulaaaaaaa
sudah lama awak tidak menulis...
kayaknya space menulis kali ini didominasi oleh Icha, diikuti oleh Kanya. Sementara gw tertinggal jauh di belakang. (*apa ini?? pembacaan skor bola kah??)

Anyway..
Beberapa hari ini gw melancong ke negera tetangga, Singapore. Dan seperti biasanya kalo gw pergi ke negara ini, pasti ada masalah di bagian customnya. Kemaren, gw udah mengucapkan doa-doa biar gw gak kena masalah lagi..
Tapi kenyataan berkata lain. Untuk kesekian kalinya, gw kembali bermasalah.

Karena kita naik lion air (*baca: pesawat paling murah yang kita temui saat itu), akhirnya kita masuk bagian migrasi kaum minoritas. Ngantri, ditungguin sama tentara bersenjata. Pokoknya serem deh.. hehehehe
Tapi yang jadi masalah bukan itu. Pas giliran gw maju, mbak-mbak yang ngecapin ngeliat passport gw dan bertanya:

Mbak-mbak: "kamu jalan sendiri ke sini??"
Gw: "enggak, sama temen saya (sambil nunjuk Yuda)"
Mbak-mbak: "Hmm... kamu bawa uang berapa?"
Gw:" 100 dollar singapur, ma 100 dolar amerika"
Mbak-mbak: " itu kamu bagi berdua, atau pake sendiri??"
Gw: "Pake sendiri."
Mbak-mbak: "jadi temen kamu punya uang sendiri?"
Gw: "iya"
Mbak-mbak: " untuk 3 hari, itu gak cukup loh.."
Gw: "(*mampus gw)"
Mbak-mbak: "kamu ada kerabat di sini?"
Gw: " Ada kok" (*padahal itu temen nyokap gw)
Mbak-mbak: "kamu kenapa gak tinggal ma dia??"
Gw: "apartemennya penuh" (*kalo yang ini beneran penuh)
Mbak-mbak: "hmm.."
Gw: "kalo gw kekurangan duit, pasti bakal dikasi duit kok"
Mbak-mbak: "kamu yakin dia bakal bantu kamu?"
Gw: "iyaa"

Akhirnya toh, gw keluar dari custom itu. Yuda nanyain kenapa gw ketahan di situ lama banget. Gw pun bilang panjang lebar. Muncullah komentar yang menyebalkan dari mulut Yuda: "elu pake kaos barong yang sobek-sobek ujungnya sih, dikira gak punya duit kan"

Makasssii banget Yuda..